Anyeong Haseyo

Semoga dapat bermanfaat,.
terus semangat...!!!

Rabu, 04 April 2012

Klasifikasi dan Peranan Fungi


tugas matkul biologi umum
semester I 



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

 Fungi (jamur) adalah organisme yang memperoleh makanan dengan cara mengekstraknya dari luar. Organisme ini banyak muncul di musim hujan dengan cara tumbuh di kayu lapuk, serasah, dan tumpukan jerami. Bila kemarau tiba, jamur segera mengalami kematian. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia telah mampu membudidayakan jamur dalam medium buatan, misalnya jamur merang, jamur tiram, dan jamur kuping.
Peranan fungi dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan maupun yang menguntungkan.
Reproduksi fungi dapat secara aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif).

1.2    Rumusan Masalah
1.     Jelaskan klasifikasi fungi ?
2.     Apa  peranan fungi bagi manusia ?
3.     Bagaimana reproduksi bagi fungi ?







BAB II
PEMBAHASAN
 FUNGI (JAMUR)
Fungi (jamur) adalah organisme yang memperoleh makanan dengan cara mengekstraknya dari luar. Organisme ini banyak muncul di musim hujan dengan cara tumbuh di kayu lapuk, serasah, dan tumpukan jerami. Bila kemarau tiba, jamur segera mengalami kematian. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia telah mampu membudidayakan jamur dalam medium buatan, misalnya jamur merang, jamur tiram, dan jamur kuping.
KLASIFIKASI FUNGI:
·         MYXOMYCOTINA (Jamur lendir)
 Myxomycotina merupakan fungi yang paling sederhana,mempunyai 2 fase hidup, yaitu:
a)      fase vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti amoeba, disebut plasmodium
b)     fase tubuh buah
Reproduksi : secara vegetatif dengan spora, yaitu spora kembara yang disebut myxoflagelata. Contoh spesies : Physarum polycephalum
·         OOMYCOTINA
a)      Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan mengandung banyak inti.
b)       Reproduksi:
(1) Vegetatif : yang hidup di air dengan zoospora yang hidup di darat dengan sporangium dan konidia.
(2) Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk oospora yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.
c)      Contoh spesies:
(1) Saprolegnia sp. : hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga darat maupun serangga air.
(2) Phytophora infestans : penyebab penyakit busuk pada kentang.

·         ZYGOMYCOTINA
a)      Tubuh multiseluler.
b)      Habitat umumnya di darat sebagai saprofit.
c)      Hifa tidak bersekat.
d)      Reproduksi:
(1) Vegetatif: dengan spora.
(2) Generatif: dengan konyugasi hifa (+) dengan hifa (-) akan menghasilkan zigospora yang nantinya akan tumbuh menjadi individu baru.
e)      Contoh spesies:
(1) Mucor mucedo : biasa hidup di kotoran ternak dan roti.

A.     CIRI-CIRI UMUM
Fungi memiliki ciri umum,diantaranya;
·          Kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau kingdom fungi.
·         Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak).
·          Jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal struktur tubuh, cara makan, pertumbuhan, dan cara bereproduksi.

B.      STRUKTUR TUBUH FUNGI
Fungi yang sempurna memiliki struktur tubuh yang terdiri atas
·            Hifa yang berangkai yang membentuk miselium, dan
·            Tubuh buah.Pada jamur, tubuh buah terdiri atas tudung dan insang.
Struktur tubuh fungi tergantung pada jenisnya.
·                Ada fungi bersel, misalnya khamir,
·                Ada pula fungi yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnya jamur kayu.
·                Tubuh fungi tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik. Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.
Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Hifa pada fungi yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.
C.      CARA MAKAN DAN HABITAT FUNGI
Semua jenis fungi bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, fungi tidak memangsa dan mencernakan makanan. Untuk memperoleh makanan, fungi menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena fungi merupakan konsumen maka fungi bergantung pada organisme lain yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa lainnya.
Sebagai makhluk heterotrof, fungi dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit. Di samping itu, fungi juga ada yang bersimbiosis dengan organisme lain.
1.     Parasit Obligat
Parasit obligat adalah fungi yang hanya dapat hidup pada inangnya,  sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
2.    Parasit fakultatif
Parasit fakultatif adalah fungi yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.
3.    Saprofit
Saprofit merupakan fungi pelapuk yang mengubah susunan zat organik yang mati. Fungi saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar fungi saprofit mengeluarkan enzim hidrolase pada sumber makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahan-bahan organik sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya.
Cara hidup fungi lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Fungi yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme fungi dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza. Dalam simbiosis ini fungi membantu menukar senyawa organik yang terdapat pada tanaman kacang-kacangan dengan mineral.
Fungi juga bersimbiosis nermutualistis dengan “leaf-cuting ant” yang memotong daun dan membawanya ke dalam liang. Di dalam liang, daun menjadi makanan fungi.Fungi yang tumbuh selanjutnya menjadi makanan semut.
D.     PERTUMBUHAN dan REPRODUKSI
Reproduksi fungi dapat secara aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif).
a)      Secara aseksual, fungi menghasilkan spora. Spora fungi berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi ada pula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, fungi memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi fungi dewasa.
b)      Reproduksi secara seksual pada fungi terjadi melalui dua tahap, plasmogami dan kariogami. Pada tahap plasmogami (peleburan sitoplasma) dua sel haploid (membawa seperangkat kromosom) melebur di dalam basidium membentuk dikarion (dua inti) tetapi kedua inti sel tidak ikut melebur. Pada tahap kariogami (peleburan inti) kedua inti sel melebur membentuk inti diploid (membawa sepasang / dua perangkat kromosom). Inti sel diploid dalam basidium selanjutnya mengalami pembelahan meiosis membentuk inti haploid dan dikemas dalam bentuk spora.

E.      PERANAN FUNGI
Peranan fungi dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan maupun yang menguntungkan.

Fungi yang menguntungkan meliputi berbagai jenis antara lain sebagai berikut.
a)      Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi.
b)      Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu dalam pembuatan tempe dan oncom.
c)      Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri keju, roti, dan bir.
d)      Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.
e)      Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.
Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa fungi juga mempunyai peranan yang merugikan, antara lain sebagai berikut.
a)      Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit rebah semai.
b)      Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman kentang.
c)       Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air.
d)      Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
e)      Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru manusia.
f)       Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar