BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Paragraf adalah
suatu jenis tulisan yang memiliki tujuan atau ide. Awal sebuah paragraf
ditandai dengan masuknya kebaris baru. Terkadang baris pertama dimasukan;
kadang-kadang dimasukan tanpa memulai baris baru.
Sebuah paragraf
biasanya terdiri dari pikiran, gagasan, atau ide pokok yang dibantu dengan kalimat pendukung. Pada umumnya paragraf terdiri dari tiga
hingga tujuh kalimat semuanya tergabung dalam pernyataan berparagraf tunggal.
Sebuah paragraf dapat sependek satu kata atau berhalaman-halaman, dan dapat
terdiri dari satu atau banyak kalimat. Paragraf juga terbagi atas beberapa
jenis dan letak kalimat utamanya.
1.2
Tujuan Penulisan
1.
untuk mengetahui
pengertian dan macam-macam paragraf.
2.
Untuk mengetahui
kerangka dan syarat-syarat sebuah paragraf.
3.
Sebagai sarana
edukasi.
1.3
Perumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud
dengan pengertian paragraf?
2.
Bagaimana cara
membuat sebuah kerangka paragraf?
3.
Apa saja
syarat-syarat yang terdapat pada sebuah paragraf?
4.
Sebuatkan
macam-macam paragraf?
1.4
Manfaat Sebuah Paragraf
Dengan adanya paragraf kita dapat lebih mudah memahami
isi dari sebuah wacana /cerita dari media cetak, selain itu juga kita dapat mengetahui atau menemuakan
letak kalimat utama dalam paragraf dengan mudah.
BAB II
PERMASALAHAN
Berdasarkan
tema yang diambil timbulah permasalahan dalam pembuatan sebuah paragraf.
Disini
kami mengambil satu permasalahan dari jenis paragraf yaitu salah satunya
paragraf persuasi.
Tujuan
kami mengambil permasalahan ini karena pada umumnya masih banyak orang-orang
yang kurang paham tentang paragraf persuasi. Padahal paragraf ini banyak sekali
diterapkan dalam poster, iklan, koran, slogan, dan lain-lain, namun mereka
tidak menyadari bahwa hal tersebut adalah salah satu contoh dari paragraph
persuasi. Selain itu mereka juga banyak yang tidak bisa membuat paragraf
persuasi. Itu semua disebabkan karena keterbatasannya pemahaman tentang
paragraf persuasi.
BAB III
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Paragraf
Sebuah paragraf berasal (dari bahasa Yunani paragraphos,
”menulis di samping” atau “tertulis di samping”) adalah suatu jenis tulisan yang memiliki tujuan atau ide.
Awal paragraf ditandai dengan masuknya ke
baris baru. Terkadang baris pertama dimasukan;
kadang-kadang dimasukan tanpa memulai baris baru.
Dalam beberapa hal awal paragraf telah ditandai oleh
pilcrow.
Sebuah paragraf biasanya terdiri dari pikiran,
gagasan, atau ide pokok yang dibantu dengan kalimat pendukung.
Paragraf non-fiksi biasanya dimulai dengan umum atau
bergerak lebih spesifik sehingga dapat memunculkan argumen atau sudut pandang.
Setiap paragraf berawal dari apa yang datang sebelumnya
dan berhenti untuk dilanjutkan. Paragraf umumnya terdiri dari tiga hingga tujuh kalimat semuanya tergabung
dalam pernyataan berparagraf tunggal. Dalam fiksi prosa contoh; tapi hal ini umum bila paragraf prosa terjadi ditengah
atau diakhir. Sebuah
paragraf dapat sependek satu kata atau berhalaman–halaman,
dan dapat terdiri dari satu atau banyak kalimat.
Ketika dialog dikutip dalam fiksi,
paragraf baru digunakan setiap kali orang yang dikutip
berganti.
2.
Kerangka
Paragraf
§ Dimulai dengan kalimat atau topik yang menyatakan gagasan
utama paragraf.
§ Memberikan detail pendukung untuk mendukung gagasan
utama.
§ Ditutup dengan kalimat penutup yang menyatakan kembali
gagasan utama.
3.
Syarat-Syarat
Sebuah Paragraf
Disetiap
paragraf harus memuat dua bagian penting yakni :
a.
Kalimat Pokok
Biasanya di letakan pada awal paragraf,
tetapi bisa juga diletakan pada bagian tengah maupun
akhir paragraf. Kalimat
pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf.
Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan
dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas.
b.
Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan
penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf.
4.
Bagian – Bagian Suatu Paragraf yang Baik
a)
Terdapat ide atau
gagasan yang menarik dan diperlukan untuk merangkai keseluruhan tulisan.
b)
Kalimat yang satu
dengan yang lain saling berkaitan dan berhubungan dengan wajar.
5.
Macam – Macam Paragraf
Paragraf
dibagi menurut jenis dan letak kalimat utamanya.
Ø Berdasarkan Jenisnya
§ Narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau
peristiwa. Ciri-cirinya:
ada kejadian, ada pelaku,
dan ada waktu kejadian.
Contoh:
Anak itu berjalan
cepat menuju pintu rumahnya karena merasa khawatir seseorang akan memergoki
kedatangannya. Sedikit susah payah ia membuka pintu itu.
Ia begitu terkejut ketika daun pintu terbuka seorang
lelaki berwajah buruk tiba-tiba berdiri di hadapannya.
Tanpa berpikir panjang ia langsung mengayunkan tinjunya
kearah perut lelaki misterius itu. Ia semakin terkejut karena ternyata lelaki itu semakin
menyeramkan, bagaikan seekor
singa yang siap menerkam. Anak
itu pun memukulinya berulang kali hingga ia terjatuh tak sadarkan diri.
§ Deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga
pembaca seakan-akan
bisa melihat, mendengar,
atau merasa objek yang digambarkan itu.
Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang,
benda, atau tempat. Ciri-cirinya:
ada objek yang digambarkan.
Contoh:
Perempuan itu tinggi sesampai
jilbab warna ungu yang menutupi kepalanya membuat kulit
wajahnya yang kuning nampak semakin cantik. Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal.
Hidungnya mancung sekali mirip dengan para wanita
palestina.
§ Eksposisi adalah paragraf yang menginformasikan sesuatu suatu
teori,
kiat, atau petunjuk sehingga orang yang membacanya akan bertambah wawasannya.
Untuk mencapai tujuan eksposisi tersebut diikutilah
beberapa pola eksposisi seperti: definisi, klasifikasi dan mengelompokan, ilustrasi, perbandingan dan penentangan,
sebab dan analis fungsional.
Ciri – cirinya: ada informasi.
Contoh :
Bahtsul masail sendiri merupakan forum
diskusi keagamaan yang
sudah mendarah daging di
pesantren. Didalamnya,
dibahas persoalan-persoalan masyarakat yang dibutuhkan
tinjauan secara ilmiah, rinci,
dan terukur. Perlu diketahui pula bahwa sebagian besar topik yang
muncul didasarkan atas laporan, aduan, atau keluhan
masyarakat tentang persoalan agama, sosial, budaya, hingga
ekonomi.
bisa dikatakan bahwa Bahtsul masail sesungguhnya
merupakan cara khas pesantren untuk menyuarakan aspirasi masyarakat melalui
perspektif agama.
§ Argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan suatu pendapat beserta alasannya.
Ciri-cirinya: ada pendapat dan alasannya.
Contoh
:
Keberhasilan
domain itu memang tidak mudah diukur. sebab, domain tersebut menyangkut hal yang sangat rumit,
bahkan terkait dengan meta
penampilan
”siswa
yang kadang –kadang tidak kelihatan membentuk karakter manusia memang butuh
pengorbanan,
sebagai
mana orang yang dilakukan negara-negara maju seperti Jepang, Singapura,
dan
Malaysia.
Mereka
bisa maju karena memiliki banyak orang pintar dan berkarakter.
§ Persuasi adalah paragraf yang mengajak,
pembujuk, atau mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu.
Bentuk-bentuk persuasi yang dikenal umum adalah
propaganda yang dilakukan oleh golongan-golongan atau badan tertentu,
iklan-iklan dalam surat kabar,
majalah atau media masa, selembaran-selembaran, kampanye lisan, dan sebagainya. Semua bentuk persuasi biasanya menggunakan pendekatan
emotif,
yaitu usaha membangkitkan dan merangsang emosi.
Dalam propaganda terdapat banyak usaha untuk membangkitkan
dan merangsang emosi.
Ciri-cirinya:
Sebaiknya pemerintah melakukan
penghematan. Selama ini,
pemerintah boros dengan cara tiap tahun membeli ribuan
mobil dinas baru serta membangun kantor-kantor baru dan guest house. Pemerintah
juga selalu menambah jumlah PNS tanpa melakukan perampingan,
membeli alat tulis kantor(ATK) secara berlebihan,
dan sebagainya. Padahal, dana yang dimiliki tidak cukup untuk itu.
Ø Berdasarkan Letak Kalimat Utamanya
§ Paragraf
deduktif adalah paragraf yang dimulai
dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan
kalimat-kalimat penjelas.
Contoh:
Kemauannya
sulit untuk diikuti. Dalam
rapat sebelumnya sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu.
Para peserta sudah menyepakati hal itu.
akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya membuka usaha baru.
§ Paragraf
induktif adalah paragraf yang dimulai
dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat
topik. Paragraf induktif dapat dibagi ke dalam tiga jenis,
yaitu generalisasi, analogi, dan kausalitas.
·
Generalisasi
adalah pola pengembangan paragraf yang menggunakan beberapa fakta khusus untuk
mendapatkan kesimpulan yang sifat umum. Contoh:
Setelah karangan anak anak kelas tiga diperiksa ternyata
Ali,Toto,Alex,dan Burhan,mendapat nilai delapan,Anak-anak yang lain mendapat
nilai tujuh.
Hanya
Maman yang enam dan tidak seorang pun mendapat nilai kurang. Oleh karena itu,
boleh
dikatakananak-anak kelas tiga cukup pandai mengarang.
Yang
menjadi penjelasannya diatas adalah:
1)
Perolehan nilai
Ali,
Toto, Alex, Burhan,
Maman, dan anak-anak kelas tiga yang lain merupakan peristiwa khusus.
2)
Peristiwa khusus
itu kita hubung-hubungkan dengan penalaran yang logis.
3)
Kesimpulan atau
pendapat yang kita peroleh adalah bahwa anak kelas tiga cukup pandai mengarang.
4)
Kesimpulan bahwa
anak kelas tiga cukup pandai mengarang, mencakup Ali, Toto, Alex, Burhan,
Maman, dan anak-anak lainnya. Dalam kesimpulan terdapat kata cukup karena Maman hanya mendapat nilai
enam.
Jika Maman juga mendapat nilai tujuh atau delapan,
kesimpulannya adalah semua
anak kelas tiga pandai mengarang.
·
Analogi
adalah pola penyusunan paragraf yang berisi perbandingan
dua hal yang memiliki sifat sama. Pola ini berdasarkan anggapan bahwa jika sudah ada
persamaan dalam berbagai segi maka akan ada persamaan pula dalam bidang yang
lain.
Contoh:
Alam semesta
berjalan dengan sangat teratur,
seperti
halnya mesin.
Matahari, bumi,
bulan, dan bintang yang
berjuta-juta jumlahnya, beredar dengan teratur,
seperti
teraturnya roda mesin yang rumit berputar.
Semua
bergerak mengikuti irama tertentu.
Mesin
rumit itu ada penciptanya,
yaitu
manusia.
Tidakkah
alam yang Maha
besar
dan beredar rapi sepanjang masa ini tidak ada penciptanya? Pencipta alam tentu adalah zat yang sangat maha. Manusia yang menciptakan mesin, sangat sayang akan ciptaanya. Pasti demikian pula dengan Tuhan, yang pasti akan sayang kepada ciptaan –ciptaan-Nya itu.
·
Hubungan Kausal adalah pola penyusunan paragraf dengan menggunakan
fakta-fakta yang memiliki pola hubungan sebab-akibat.
Misanya, jika hujan-hujanan,
kita akan sakit kepala atau Rini pergi ke dokter karena
ia sakit kepala. Ada
tiga pola hubungan kausalitas, yaitu sebab-akibat, akibat-sebab,
dan sebab-akibat 1 akibat 2.
Ø Sebab – akibat
Penalaran
ini berawal dari peristiwa yang merupakan sebab,
kemudian sampai pada kesimpulan sebagai akibatnya.
Polanya adalah A mengakibatkan B.
Contoh:
Era reformasi tahun pertama dan kedua ternyata membuahkan
hasil yang membesarkan hati.
Pertanian, perdagangan,
dan
industri,
dapat
direhabilitasi dan dikendalikan.
Produksi
nasional pun meningkat.
Ekspor
kayu dan naiknya harga minyak bumi dipasaran dunia menghasilkan devisa
bermiliar dollar AS bagi khas negara.
Dengan
demikian,
kedudukan
rupiah menjadi kian mantap.
Ekonomi
indonesia menjadi semakin mantap sekarang ini.
Oleh
karena itu,
tidak
mengherankan apabila tahun ketiga Era Reformasi ini, indonesia sudah anggap menerima pinjaman luar negeri
dengan syarat yang kurang lunak untuk membiayai pembangunan.
Hal penting yang perlu kita perhatikan dalam membuat
kesimpulan pola sebab-akibat adalah kecermatan dalam menganalisis peristiwa
atau faktor penyebab.
Ø Akibat-sebab
Dalam pola ini kita memulai dengan peristiwa yang menjadi
akibat.
Peristiwa itu kemudian kita analisis untuk mencari penyebabnya.
Contoh:
Kemarin Badu tidak masuk kantor. Hari ini pun tidak.
Pagi
tadi istrinya pergi ke apotek membeli obat.
Karena
itu, pasti Badu itu
sedang sakit.
Ø Sebab –
akibat-1 Akibat-2
Suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat.
Akibat pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan
akibat kedua. Demikian
seterusnya hingga timbul rangkaian beberapa akibat.
Contoh:
Mulai tanggal 17 januari 2002, harga berbagai jenis minyak bumi dalam negeri naik. minyak tanah,
premium, solar,
dan
lain-lain dinaikan harganya.
Hal
ini karena pemerintah ingin mengurangi subsidi dengan harapan supaya ekonomi
indonesia kembali berlangsung normal.
Karena
harga bahan bakar naik,
sudah
tentu biaya angkutan pun akan naik pula.
Jika
biaya angkutan naik,
harga
barang-barang pasti akan ikut naik karena biaya tambahan untuk transportasi
harus diperhitungkan.
Naiknya
harga barang-barang akan dirasakan berat oleh masyarakat. Oleh karena itu,
kenaikan
harga barang harus diimbangi dengan usaha menaikan pendapatan masyarakat.
§ Paragraf Campuran adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan
persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri
dengan kalimat topik. Kalimat
topik yang ada pada akhir paragraf merupakan penegasan dari awal paragraf.
Contoh:
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat
dilepaskan dari komunikasi. kegiatan apapun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi,
bila sarana komunikasi yang sederhana maupun modern.
Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bisa maju
seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
§ Paragraf
Deskriptif/Naratif/Menyebar adalah
paragraf yang tidak memiliki kalimat utama. Pikiran umumnya menyebar pada seluruh paragraf atau
tersirat pada kalimat-kalimat penjelas. Contoh:
Di pinggir jalan
banyak orang berjualan kue dan minuman. Harganya murah-murah, sayang
banyak lalat karena tidak jauh dari tempat itu ada tumpukan sampah busuk.
Dari sampah, lalat terbang dan hinggap di kue dan minuman.
Orang yang makan tidak merasa terganggu oleh lalat itu.
Enak saja makan dan minum sambil beristrahat dan
berkelakar.
BAB
IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Sebuah
paragraf yang baik hanya memiliki satu ide pokok (gagasan utama). Ide pokok ini
terdapat dalam kalimat utama (kalimat topik). Didalam kalimat utama terkandung pernyataan
yang bersifat umum, pernyataan yang masih mememrlukan pengembangan, rincian,
dan penjelasan lebih lanjut. Oleh sebab itu, ide pokok perlu diuraikan atau di
jelaskan oleh ide-ide penjelas. Ide penjelas terdapat dalam kalimat penjelas. Jadi,
sebuah paragraph tersusun dari satu ide pokok dan beberapa ide penjelas, yang
terwujud dalam satu kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas.
Sebelum membuat sebuah paragraph kita
harus mengetahui kerangkanya terlebih dahulu, karena sebuah paragraf yang baik harus
memiliki kerangka paragrafnya. Selain itu, di dalam paragraf juga ada syarat-syarat
tertentu yang harus dipenuhi agar paragraf tersebut lebih mudah untuk dimengerti
isinya. Sehingga dengan adanya paragraf kita
dapat lebih mudah memahami isi dari sebuah wacana /cerita dari media cetak.
4.2 SARAN
Setelah kami
melihat permasalahan diatas adapun saran-saran yang dapat disampaikan yaitu:
bahwa kita masih perlu banyak belajar lebih dalam lagi dalam memahami suatu
paragraf. Selain itu, kita harus bisa membedakan cara pembuatan paragraf dengan
benar, karena seringkali orang keliru dalam mencari kalimat utama pada sebuah
paragraf.
Daftar pustaka
Wikipedia Bahasa
Indonesia,Ensiklopedia Bebas.Jakarta:Yudhistira.
Parera,Jos
Daniel.,Datang Frans Asisi. 1994.Pelajaran
Berbahasa Indonesia 3. Jakarta:
Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar